Pintu Air PLTA Koto Panjang Diturunkan 60 Cm,Prediksi Banjir Di Langgam akan Surut

 







PELALAWAN - NUSANTARA RiAU
Pintu air waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Pelalawan akhirnya diturunkan pada Kamis (21/12/2023), setelah dibuka sebanyak dua kali dalam satu bulan ini.


Dari total bukaan lima pintu air PLTA Koto Panjang sebelumnya masing-masing 110 centimeter, pengelola waduk menurunkan bukaan pintu mencapai 60 centimeter.


Alhasil saat ini lima pintu air waduk PLTA hanya setinggi 50 Cm atau nyaris mendekati normal seperti sebelum adanya kebijakan pembukaan.



Diprediksi banjir yang terjadi di Riau khususnya di Kabupaten Pelalawan akan segera surut atau berkurang.

"Pengaruh pembukaan dan penutupan pintu air PLTA Koto Panjang sangat besar terhadap banjir di Pelalawan. Diperkirakan banjir akan surut, seperti di Kecamatan Langgam yang saat ini semakin meluas," tutur Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Tribunpekanbaru.com , Jumat (22/12/2023).


Prediksi turunnya ketinggian banjir yang melanda lima kecamatan di Pelalawan bukan tidak berdasar.


Pasalnya, perkiraan dari pengelola waduk PLTA Koto Panjang dengan penurunan pintu air mencapai 60 centimeter akan mengurangi ketinggian permukaan air Sungai Kampar antara 50 sampai 60 Cm.


Banjir yang cukup parah di Langgam tentu akan jauh berkurang atau bahkan surut kembali, menyisakan sedikit genangan air.


"Dampaknya akan terasa sekitar tiga atau empat hari setelah penurunan pintu air. Sekarang kondisi banjir masih bertahan," ungkap Zulfan.


Banjir terparah di Pelalawan terjadi di Kecamatan Langgam tepatnya di Kelurahan Langgam yang berada di tepi Sungai Kampar akses antar desa dan kelurahan sudah lebih dulu terputus.

Beberapa fasilitas umum (fasum) seperti sekolah dan gedung lainnya terdampak banjir.

Bahkan akses jalan dari Pangkalan Kerinci ke Langgam telah putus total karena air menggenang Jalan Koridor PT RAPP.

PT RAPP telah menutup akses Jalan Koridor dari kilometer 13 sampai Kilometer 24.


Operasional ponton penyeberangan juga dihentikan untuk masyarakat maupun kepentingan perusahaan, lantaran debit air Sungai Kampar terus meningkat.



Kita berharap banjir segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas. Kondisi banjir terus kita pantau bersama instansi terkait lainnya," katanya.


Selain Kecamatan Langgam, ada empat kecamatan lain yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Kampar dan sungai besar lainnya.


Seperti di Pangakalan Kerinci ada dua desa yang terdampak yakni Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru.


Akses ke kedua desa ini sudah terputus akibat banjir menggenangi jalan. Sehingga masyarakat hanya bisa menggunakan sampan atau sejenisnya.


Kemudian Kecamatan di Pelalawan, banjir menerjang Desa Telayap dan Kelurahan Pelalawan.
Namun belum separah di Pangkalan Kerinci dan Langgam.


Demikian juga di Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui yang mulai terjangan air akibat luapan sungai.


Sedangkan di Kecamatan Teluk Meranti, banjir menerjang beberapa desa akibat air pasang yang naik(tp)

Posting Komentar

0 Komentar