Banyak orang bertanya, kenapa pemimpin yang Zalim tidak/belum di AZAB ? kenapa tidak disegerakan ?
Bismillah Hirrahman Nirrahim...
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak” (QS. Ibrahim: 42).
Sebahagian pelaku kezaliman merasa dirinya aman dari azab Allah. Apalagi setelah sekali dua kali melakukan perbuatan zalim, tidak ada azab yang dirasakan langsung datang dari Allah. Sehingga ada yang kian bertambah tingkat keberanian melakukannya berkali-kali, bermacam-macam, lebih terorganisir, dan bahkan lebih parah lagi. Padahal tak sekejap pun Allah lupa dalam melihat gerak-gerik setiap hambaNya, tak terkecuali gerak-gerik hati. Sehelai daun yang jatuh di belantara pun tak luput dari amatanNya. Dan bila kezaliman hambaNya yang tidak dibalas, maka itu pertanda azab sedang ditunda.
Adanya azab yang ditangguhkan oleh Allah sepatutnya membuat diri kita senantiasa waspada dalam hidup ini, agar tidak terperangkap dalam melakukan kezaliman atau melakukannya secara terus-menerus. Namun, menghindari diri dari berbuat kezaliman akan sulit dilakukan, kalau tidak mengenalnya dengan baik. Apalagi ada kezaliman besar, yang karena sudah biasa dilakukan menjadi tak disadari lagi. Disebutkan dalam Alquran, termasuk kezaliman besar adalah menyekutukan Allah (QS. Luqman: 13).
Tidak sedikit cara orang menyekutukan Allah di muka bumi ini. Termasuk di antaranya, menyekutukan Allah dengan menuhankan kedudukan. Kedudukan dianggap segala-galanya, sehingga diperjuangkan dengan mengorbankan apapun. Termasuk mengorbankan nyawa hamba Allah yang tak bersalah. Padahal amat berdosa membunuh jiwa yang tak bersalah. “Barangsiapa yang membunuh orang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, ia kekal didalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya” (QS. An-Nisa: 93).
0 Komentar